small white tears

everybody need symphony in their life.
everybody take spirit of their life.
everybody hope and only hope this time is better than last time.
so, it will becomes true when you might to appreciate everything in your life.

Senin, 30 Januari 2012

Bintang Kecil in small white tears

 

 Dia,

Dia terlahir dan terkungkung pada gang - gang sempit kota besar yang membesarkannya.Berasuhkan ayah dan ibu yang selalu setia menyayanginya. Dilingkari pula oleh kawan2 sehidup. menjaga dan mengasihi. Diantara mereka pula adalah seorang anak lelaki yang amat menyayanginya dibanding semesta lain.

Tatkala malam mulai meraba . Gemuruh canda masih terkoar dari mulut2 mereka. Tak terusik pada apapun. Amat gembira sendirinya. Gempita mulai menggamit mereka kembali pada hawa tak sadar. Dia masih belum bisa. Dia merasa malam ini, malam terakhir ia merasa amat rindu pada kawannya.

Padahal mereka tak jauh pula darinya. Sulit . Masih tercekat muka amarah , kecewa , sedih dan rindu disenyapi tangisan yang tak mau mengalah .

Pagi ini. Ini pagi yang termuakkan . Ayah dan ibunya sudah mengemasi barang - barangnya ke dalam truk. Dia tak tahu akan dibawa kemana barang2 itu. Dia berlari sekenanya. Berlari tak kalah jauhnya dengan amarah yang dipendamnya. Berlari menuju boy, mungkin boy tahu akan sesuatu.

Namun tak sedikit pun kata yang terlontar darinya. Yang terkisah hanya mata yang merah tertahan.

Boy hanya diam. Kemudian berucap dikit."pindah. Kau akan pindah jauh dari sini. Tak bertemu aku ataupun semua". matanya terbelalak. Dia tahu ini akan terjadi tapi tak di duganya harus secepat ini.

Sudah setengah jam berlalu. Kini giliran ibu yang mendatanginya. Beliau mengajaknya untuk segera berangkat. Dia meminta sedikit waktu untuk pamit pada kawan tersayang ,boy dan kawan lain. Beliau mengangguk dan pergi.

Tangisan . Lagi2 hanya tangis dan doa yang keluar dari mereka.

Kini giliran pamit pada boy. Dia takut. Boy terlihat kaku dan geram . Tangannya terkepal sangat kuat. Semakin lama semakin kuat. Dia harus pamit sebelum ibunya kembali lagi.

"boy , aku pamit. Aku akan sangat merindukanmu." Boy tetap diam. Dia telah lelah menunggu. Dia membalikkan badan dan bergegas pergi. Tak dinyana, kerah bajunya ditarik oleh boy. Dibalikkan lagi badannya pada tatapan boy yang mencekam. Gemetar.

BbuuGhGgh!!!

Dia tersungkur. Hatinya semakin retak pecah namun dia tetap berjalan pergi. Pergi dengan hati yang tersayat.